Take all your chancs while you can
You never know when they'll pass you by
Like a sum the mathematician cannot solve
Like me trying the hardest to explain
It's all about you cries and kisses
Those first steps that I can't calculate
I need some more of you to take me over
Take me over
If I had the chance to start again
Then you would be the one Id come and find
Like the poster of Berlin on my wall
Maybe there's a chance our walls might falls
It's all about you cries and kisses
Those first steps that I can't calculate
I need some more of you to take me over
It's all about you cries and kisses
Those first steps that I can't calculate
I need some more of you to take me over
I've no idea cause I can't calculate
How to start again
How to start again
How to start again
How to start again
It's all about you
Hard to find a way to get through
It's a tragedy
Pulling at me like the stars do
You're like gravity
Even if the wind blows
Makes it hard to believe
Chorus:
How you gonna love
How you gonna feel
How you gonna live your life like the dream you have is real
If you've lost your way
I will keep you save
Well open up all the world inside
So you come alive tonight
I will keep you safe
Does it even matter to you
To see what I can see
I'm crawling on the floor to reach you
I'm a wreck to see
When you're far from home now
Makes it hard to believe
We all feel doubt
There's rainy days and summer highs
The more we break the more we feel alive
Cinta
Hanya sajak yang semu di setiap jiwa
Menawarkan candu saat kau terlena
Rindu
Bagiku tetap seperti dulu
Merajam hati dan pikiranku
Karena dia
Kata ini menjadi tanpa makna
Mengupas asa
Aku tak bisa menulis tentang rasa
Karena keabstrakan dalam dusta adalah bahasa
Raga yang menderita dalam fana
Kedamaian meronrong jiwa dan asa
Namun gelap masih meraja
Kau tetap tinggal disana
Merajai hatiku walau tanpa cinta
Sudah lama aku tak memandang matahari dengan cinta
Sudah lama aku tak memandang bulan dengan mesra
Sejak kau menjungkirbalikkan cintaku yang dulunya merona
Menjadikan hatiku gumpalan daging tanpa makna
Ku selalu menatapmu
Mengirimkan gelombang rindu agar kau tahu
Namun hatimu terlalu kuat berpadu
Menaduk harapku dalam debu
Cinta semu jauh dalam sini
Hanya membuatku tuli
Membisukan tangis jiwa
Namun mengendap dalam asa
Ku tahu kau bukanlah dewa
Hanya oasis di hariku yang hampa
Ku tahu kau bukanlah cahaya
Hanya lilinku dalam ruang maya
Dan aku..
Juga bukanlah dewi yang pantas mendendangkan harmonii rindu
Bukanlah permain harpa yang bisa mempersembahkan melodi janji
Aku hanya pemain belakang
Mampu memandang siluetmu dari gelap layar hitam
Mencoba meraba pandanganmu dari buram kaca malam
Lebih baik ku menghilang..
Melebur bersama angin
Tak bernafas
Dan membunuh cinta ini
Sapaan lantunan surga hanyut di udara
Merenda hatiku dengan sapaan fana
Walau dampa memenuhi asa
Ku terus bertanya-tanya
Akankah bisa ku meraup cinta
Menguntai kata dalam manis maknanya
Tergesa masuk dalam raga
Tak terperi luka yang menganga
Jiwaku hilang saat kau datang
Kelap-kelip janji yang berdentang
Terangkum rapi dalam dendang
Syair merdu jawaban yang hilang
Lembayung mentari sampai ke hati
Mengeja bahagia dalam diri
Namun semuanya pergi
Tatkala senyum mu berhenti
Cakrawala diammu tak berbatas
Perasaan mu seringan kapas
Pada kisi-kisi buram dan jelas
Akankah kau berhenti mengeras
Saat hatiku menderai timah panas
(The note in the cold morning while drink cappucino and read Supernova)
Tolong di komen ya... ^^Kutipan Puisi Supernova: Petir by Dewi Lestari..Engkaulah kilatan cahaya yang meyapulenyapkan segala jejak dan bayangEngkaulah bentangan sinar yang menjembatani jurang antar duka mencinta dan bahagia menderaEngkaulah terang yang ku dekap dalam gelap saat Bumi bersiap diti untuk selamanya lelapAndai kau sadar arti pelitamuAndai kau lihat hitamnya sepi di balik punggungmuTak akan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu dengan akuKarena kita satuAndaikan kau tahu
Postingan ini bukanlah sebuah ajaran atau himbauan, apalagi saran. Karena saran hanya patut diberikan oleh mereka yang tidak melakukannya lagi. Sedangkan aku masih menjadi objek sekaligus subjek.
Anggap saja aku sebagai "antara". Sebagai pengamat. Yang memberikan cermin dari 2 sisi. Terlihat sama. Tapi sesungguhnya sangat berlawanan.
Inilah langkah-langkah saat kau mulai menjadi fangirl. Seorang fans untuk artis atau public figure:
- Kau mengenal mereka, entah dari teman atau media lintas dunia bernama televisi, majalah, atau internet. Saat kau pertama kali melihat mereka, hanya sebuah reaksi standar seperti gumaman atau sebuah senyum. Atau mungkin, reaksi mu sama sepertiku saat seseorang mengenalkanku pada Suju. Aku, yang sebelumnya telah memiliki seseorang dalam hatiku, hanya menanggapi seadanya. FYI, aku telah tahu Suju sejak kelas 9, temanku adalah seorang eternal elf sama seperti ku sekarang. Dia menyukai Siwon, dan waktu dia bertanya padaku siapa yang ku suka, pandanganku langsung tertuju pada Siwon. Tapi, waktu itu hanya sekedar ketertarikan sebagai perempuan pada sebuah wujud yang sempurna. Hanya karena pertanyaan dari temanku yang harus ku jawab. Semacam kewajiban. Mungkin, karena saat itu Siwon paling berkilau di antara 13 member yang lain. Setelah aku lulus dari SMP, aku melupakan pernah mengatakan bahwa aku menyukai Siwon. Aku bahkan melupakan aku pernah tahu 13 oppa yang dikenal sebagai Suju. Karena, hari saat temanku itu membawa foto Suju ke sekolah, hanya sebuah obrolan standar ala anak SMP. Maklum, saat itu aku masih mencintai Westlife... Kembali ke masa sekarang. Temanku, sebut saja Song Hye Jin, mengenalkan, dalam konteks benar-benar ingin mempengaruhiku untuk menjadi seorang ELF. Saat itu, hatiku kehilangan pegangan. Westlife, mulai memudar dalam hatiku. Dan, nama Suju mengambil alih cinta yang dulu hanya ku dedikasikan pada pemuda-pemuda Ireland itu......
- Tiap hari, tiap jam, tiap menit, tiap detik, tiap hembusan nafas, tiap detak, tiap denyut. Semuanya hanya tentang mereka. Duniaku, hanya berkisar di antara mereka. Merekalah matahari. Akulah Bumi. Aku, berotasi di antara mereka. Aku tergantung pada mereka. Tak jarang, malam yang seharusnya ku habiskan dengan mengutak-atik rumus akuntansi dan teori sosiologi, tergantikan oleh bagaimana seharusnya ku menghafal lagu mereka. Lidahku yang awalnya terbiasa dengan lafal British atau US, harus mengganti haluan dengan logat Korea dan Hallyu. Tapi, demi mereka. Semuanya terasa mudah.... Fase ini, saat kalian gila karena mereka. Kalian selalu berteriak saat mendengar lagu mereka atau menonton video mereka. Mereka tertawa, kalian akan tertawa lebih keras. Mereka menangis, kalian akan lebih terluka. Mereka, adalah jantung kedua untuk kalian.
- Di bagian ini, adalah fase lebih dalam dari menggilai. Bagian ini, seperti hisapan setablet ekstasi. Tidak ada lagi teriakan. Hanya, rasa tenang. Karena kalian telah memiliki mereka. Fase ini, adalah saat kalian merasa mereka lebih dari segalanya. Tidak usah ku jelaskan bagaimana rasanya, karena, siapa yang bisa menjelaskan rasa cinta selain bahasa rasa itu sendiri? Cukuplah para ELF, Shawol, Cassie, dan Sone yang tahu bagaimana rasanya mencintai...
- Ada saat kalian bimbang. Ada saat kalian lelah. Ada saat kalian merasa ini tidak benar. Kalian, lelah tertawa. Lelah menangis. Lelah bermimpi. Lelah mencintai. Aku pernah mengalami ini. Dan, rasanya sangat sakit. Pada titik ini, aku menyesal telah mengenal mereka. Aku menyesal. Sayangnya, rasa sesal itu tidak sebanding dengan rasa cintaku. Aku masih terlalu mencintai mereka untuk melepaskan mereka.
- Setelah fase keempat tadi, kecintaan kalian tidak tertolong lagi. Cinta ini, maha dari segala maha. Kalian tidak bisa memalingkan diri lagi. Bahkan untuk sedetik. Mereka............ adalah candu. Mereka... adalah jantung. Mereka... adalah nafas. Mereka... adalah lagu yang kalian dengar saat telinga kalian tuli akan suara-suara dunia lainnya. Mereka.. adalah orang yang percaya pada kalian bahkan saat tidak ada yang percaya. Mereka.. adalah udara. Mereka adalah cahaya. Kalian berjanji dan percaya dalam hati kalian, bahwa kalian akan bertemu mereka suatu hari nanti. Untuk mengucapkan 2 kata ajaib itu... Gomawo.. dan Saranghae. Terima kasih karena telah mencerahkan hati kalian. terima kasih karena telah menjadi penawar sekaligus candu. Terima kasih, untuk semuanya. Dan, kalian mencintai mereka karena semua itu. Walaupun Suju berkata bahwa yang seharusnya berterima kasih itu adalah mereka, karena telah mencintai Suju selama ini. Kalian tetap harus merasa mengatakan hal itu............ Yah, mereka adalah Suju. Yang membuatku percaya lagi pada keajaiban. membangunkan dunia mimpiku yang sebelumya terlelap.....
Bagaimana seharusnya aku harus menyimpan senyummu?
Saat hatiku terlalu kecil untuk kesempurnaan wujudmu?
Mungkin..
Aku hanya harus diam..
Dan membiarkan kau disana seperti yang telah ada..
Agar aku tidak tersakiti..
Agar aku bisa tetap mengagumimu..
Bisa terus merasakan candumu..
Tanpa rasa penawar..
Kau tatap aku dengan mata coklat itu..
Kau tersenyum dengan bibir merah itu..
Jangan hiraukan aku..
Karena ini hanya nyanyian sendu dari manusia jelata..
Bukan seorang dewi yang kau puja..
Tetaplah saja disana..
Menjadi hiasan untuk surga fana dalam jiwa.
"Siapa suruh jatuh cinta??" Kira-kira begitulah logika ku memarahi hatiku yang tidak bisa ku kontrol. Tapi, hatiku membantah, "Tidak pernah ada yang meyuruhku, semuanya terjadi begitu saja. Mungkin, karena kami memang ditakdirkan bersama." Lalu, logika ku dengan gemas menjawab." Natural seperti saat dia meninggalkan mu sekarang? Itu maksudmu dengan takdir? Ayolah, jangan tutup matamu. Dia tidak mungkin mencintaimu dengan cara seperti itu."
Terlalu panjang dialognya antara 2 hal yang selalu bertolak belakang dalam tubuhku ini.
Yah, mana bisa hatiku salah? Aku kan juga punya hak untuk merasakan. Untuk mencintai dan dicintai. Sedangkan logikaku, dia hanya berguna saat aku mengerjakan Matematika, Sejarah, atau Geografi. Tapi, dia terkadang juga berguna untuk menyelesaikan masalah. Oh Tuhan, aku benar-benar lelah berharap.
Dia memberiku harapan, aku menerimanya, namun pada satu titik, aku ingin mengujinya. Dan ternyata, seperti sebelumnya, I ruined everything....
AAARRGGHHH...!!
Inginnya aku mengutuk emosiku yang terkadang tak bisa ku bendung. Mau bagaimana lagi, semua ini memang aku.......................
Siapapun, tolong, akku hanya ingin dicintai...
Ah, bodohnya aku....