Fairy Tale At Night

Fairy is flying around the world. Spread the pixie dust to all children and human. Make them believe to miracle and to love. At night, all fairies wake up from their long hibernation. Only to whisper to the creatures, that music and love, are two things which make ur life's going better... That fairy... is me... ^^


Tubuh memang harus selalu dijaga girls. Jangan sampai kalian mengalami seperti yang ku rasakan sekarang, saat jadwal tengah padat-padatnya, tekanan darah ku drop sampai ke titik mengkhawatirkan. Ya, mungkin tidak sampai akut sehingga aku perlu dibawa ke rumah sakit. Paling tidak, cukup membuat aku was-was karena aku pernah opname karena penyakit ini.

Btw, bukan itu yang mau ku bahas saat ini. Aku ingin berbagi dengan kalian, cara melepaskan. Keikhlasan. Sebuah kata sulit bagi hati yang sudah mengidam-idamkan sesuatu atau seseorang. Tapi, aku baru saja melewati proses ini. Mari kita mulai dengan sesuatu.

Sebagai K-Popers, tentu majalah, DVD atau poster merupakan barang wajib yang harus dimiliki jika tidak mau ketinggalam berita. Namun, realita yang ada terkadang membuat kata wajib terdengar seperti tekanan di hati kita. Contohnya, baru-baru ini Korean Pop merilis majalah edisi yang membahas Super Junior from head to toe. Istilahnya, semua yang perlu kalian tahu ada di majalah itu. Awalnya, aku memang sangat menginginkannya sampai ku kira aku rela mengorbankan segalanya hanya untuk satu buah majalah. Percayalah padaku, aku mengalami keadaan yang mengenaskan kemarin saat menyadari uangku tidak cukup untuk membeli majalah itu. Aku meminta pada Ayahku, tapi beliau mengatakan lebih baik aku menggunakan uang itu untuk pelajaran. Aku marah. Sangat marah. Emosiku mengambil alih perasaanku. Aku tidak bisa berpikir jernih. Karena suatu perasaan bahwa hanya majalah itu satu-satunya pelipur laraku. Lalu, aku menelpon temanku dan menceritakan hal ini. Aku mengatakan padanya, andaikan aku menjadi si A yang kaya, cantik, dan pintar, mungkin aku tidak perlu merasakan hal ini. Namun, seperti sebuah pepatah,

True friend knows your weakness but shows your strength. Feels your fear but fortifies your faith. Sees your anxieties but free you spirit. Recognize you disabilities but emphasizes you possibilities.

 Dia menunjukanku kekuatan yang selama ini tidak pernah ku lihat dalam diriku. Nasihatnya sederhana saja, "Jangan ngeliat ke atas, Dil. Tapi liat ke bawah. Masih banyak orang yang ga beruntung dari kamu. Kalau kamu jadi si A, mungkin kamu ga bakal punya sahabat-sahabat seperti yang kamu punya sekarang." Sungguh, aku tertohok dengan jawabannya. Tiba-tiba saja, aku merasa sangat jahat. Aku egois dan hanya mementingkan perasaanku, bukan perasaan orangtuaku. Padahal aku sangat tahu, mereka sudah mengusahakan yang terbaik untukku. Lalu, setan macam apa aku jika aku harus menuntut lebih?

Akhirnya, perasaan ikhlas itu, mengalir dengan sendirinya. Air mata kekecewaan berganti dengan air mata bahagia. Dalam diam malam itu, aku membisikkan doa, jika aku melepaskan majalah ini, pasti Tuhan akan mengganti dengan yang lebih baik. Karena sesungguhnya, Dialah Maha dari segala Maha. Aku tak perlu takut saat aku tidak memiliki majalah itu. Aku lebih takut jika Dia tidak ada di sisiku dan membiarkanku terombang-ambing dalam perasaan ini.

Nah, sekarang, bagaimana harus mengikhlaskan seseorang...? Mari kita ambil contoh sederhana.

Aku termasuk seorang pecinta yang hanya mencintai tanpa dicintai. Pengulangan tragedi itu bukannya membuat aku terbiasa, malah membuat aku bertambah sakit. Aku pernah mencintai seseorang tanpa peduli perasaanku sendiri. Gilanya lagi, aku malah tersenyum saat dia bahagia dengan cewek lain. Ya, karena aku mencintainya dengan cara berbeda. Bukan dengan obsesi atau emosi. Aku mencintainya selayaknya manusia. Mungkin, dialah cinta pertamaku. Aku tidak peduli bahkan jika dia tidak melihatku. Asal ku tahu dia bahagia, itu sudah cukup untukku. Mengikhlaskan seseorang yang kita cintai bukan berarti melupakannya dan menghapus cinta itu. Karena hukum cinta jauh berbeda dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Semakin kau menyangkalnya, cinta itu malah semakin kuat. Biarkan saja seperti air mengalir. Cintai dia dengan sewajarnya. Cintai dia dengan bahagia, bukan dengan airmata. Maka, perasaan cinta itu akan terasa lebih indah.

Chingu, ikhlas itu memang sulit. Sangat sulit. Butuh bertahun-tahun bagiku untuk meraihnya. Dan butuh beribu ironisme untuk menyadarinya. Seperti yang kemarin. Yah, aku ikhlas. Karena aku yakin, rencana Tuhan pasti selalu indah.

Temanku mengatakan, hal yang tidak pasti terkadang menyakitkan. Namun, apakah ada yang pasti di dunia ini? Kita semua hanya sekumpulan ketidakpastian yang digerakkan oleh tangan takdir tak kasatmata. Jika pagi ini hujan, apa siang nanti juga akan hujan?

Percayalah padaku, sekali kalian merasa ikhlas, maka akan sangat mudah untuk melepaskan hal lainnya....


Untuk tambahan, pagi tadi aku berangkat ke sekolah. Baru tadi aku benar-benar memperhatikan sekitarku. Ada tunanetra, ada penjual tikar, ada anak putus sekolah. Dan tiba-tiba saja, aku menyadari betapa beruntungnya aku. Hal sepele yang tidak pernah ku pikirkan sejak dulu. Mungkin, karena aku mulai belajar bagaimana cara menengok ke bawah, bukan ke atas. Orangtua ku mengatakan, mereka yang melihat ke atas tidak pernah berhasil hidupnya. Maka, mulai sekarang aku harus belajar cara terus melihat ke bawah...

Kawan, terkadang, kau merasa Tuhan itu tidak adil pada mu dan tidak pernah mendengarmu. Namun, sadarkah kau? Bahwa sebenarnya kitalah yang menjauh dari-Nya. Kitalah yang menutup hati atas bisikannya. Kita hanya ingin mendengar apa yang ingin kita dengar. Padahal, yang baik untuk kita belum tentu baik untuk Tuhan.


The Almighty God

Ketika kau merasa dunia kosong oleh nyawa-nyawa. Ingatlah bahwa Tuhan itu ada.

Ketika kau merasa baru menghirup nafas kehidupan. Ingatlah bahwa Tuhan Mahadahulu.

Ketika kau kehilangan semua yang kau indahi. Ingatlah bahwa Tuhan Mahakekal.

Ketika kau menghitung apapun serba ganda. Ingatlah bahwa Tuhan Maha Esa.

Ketikan kau telah melukiskan potongan hidupmu yang sempurna. Ingatlah bahwa Tuhan Maha Berkuasa.

Ketika kau berada di persimpangan jalan yang harus kau pilih. Ingatlah bahwa Tuhan Maha Menentukan.

Ketika kau mengagungkan sebuah nama dalam tahajudmu. Ingatlah bahwa Tuhan Maha Tahu.

Ketika kau mengerti kisahmu tak selamanya. Ingatlah bahwa Tuhan Mahahidup.

Ketika kau membisikkan tahmid sepelan suara angin. Ingatlah bahwa Tuhan masih dapat mendengarmu.

Ketika kau menyembunyikan apapun di sudut dunia. Ingatlah bahwa Tuhan selalu melihatmu.

Ketika kau melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an seindah nyanyian alam. Ingatlah bahwa Tuhan Maha Berkata-kata.

Ketika kau menemukan segala kesamaan dari semua yang ada. Ingatlah bahwa Tuhan berlawanan dengan semua yang baru.

Ketika kau merasa goyah dalam langkahmu. Ingatlah bahwa Tuhan Maha Berdiri Dengan Sendirinya.



(Kutipan Puisi dari Novel Izinkan Aku Bersujud by Tyas Effendi)

0 comments:

Post a Comment