Fairy Tale At Night

Fairy is flying around the world. Spread the pixie dust to all children and human. Make them believe to miracle and to love. At night, all fairies wake up from their long hibernation. Only to whisper to the creatures, that music and love, are two things which make ur life's going better... That fairy... is me... ^^

Kemarin, aku baru saja mendownload album terbaru JYJ, Their Rooms. Dan aku langsung mencari lirik plus translationnya. Tak ada yang aneh saat pertama aku membaca liriknya, tapi, aku menemukan satu lirik lagu yang tidak ada dalam lagu yang ku download. Judulnya, Untitled Song Part 1. Aku penasaran. Terlebih, baris pertama dari lagu itu berbunyi seperti ini. 

Have I told you this kind of story before?
In 2003, we completed a few months of probation period, and we finished our first task with ease.
In 2004, we were employees of the month, and achieved many best results, but we couldn’t be satisfied with those alone.
TVXQ memulai debutnya pada tahun 2003 dan pada tahun 2004, temanku berkata mereka meraih sangat banyak penghargaan. Alert di kepalaku pun langsung berbunyi, lagu ini, dibuat dan dinyanyikan JYJ untuk mengenang tahun-tahun saat mereka masih bersama Yunho dan Changmin.
Tapi, keanehan tidak berhenti sampai disini. Misiku sebagai Cassie, aku akan mengungkap misteri di balik perpisahan JYJ dan TVXQ. Aku yakin, ada unsur rekayasa yang sengaja dibuat oleh SM Entertaiment. Semuanya tidak murni karena masalah kontrak. Karena, persahabatan antara Yunho, Jaejoong, Junsu, Yoochun, dan Changmin terlalu erat untuk dipisahkan hanya karena masalah itu.
We weren’t able to endure anymore and we started wishing for more things.
In 2005 we branched overseas, and we thought it would be easy like how it was in Korea.
For our first challenge, we recorded our worst results and from then on, our confidence dropped.
A languge we couldn’t even speak,
Everyday, we stayed at the place we were living at and our company
They said it was for our own sake and that that imprisonment was not an imprisonment.
Song Hye Jin, temanku yang juga seorang Cassie, walaupun sekarang dia masih dalam masa berkabung karena berpisahnya TVXQ, mengatakan pada ku bahwa TVXQ memulai debut mereka di Jepang pada tahun 2005. "Bahasa yang bahkan tidak bisa kita pelajari. Setiap hari, kita tinggal di tempat yang mereka sediakan. Mereka bilang, semua itu adalah demi kita dan rumor bahwa kita adalah tahanan itu salah." Sampai pada titik ini, beberapa tabir telah terbuka. TVXQ diperlakukan tidak sebagai manusia oleh SM melainkan hanya sebagai tahanan dan mesin uang untuk mereka. Aku tahu, TVXQ melakukan itu semua untuk para Cassie. Tapi, pada satu titik, bisakah Cassie juga memandang mereka sebagai manusia, bukan hanya sebagai penghibur dan motivasi hidup semata. Jujur, sedikit banyak, aku merasa sama dengan SM. Cassie menuntut TVXQ untuk melakukan hal yang lebih dan lebih sampai pada suatu limit mereka tidak bisa lagi. TVXQ itu seperti lilin. Mereka bersinar untuk orang lain dengan api yang mereka miliki. Padahal, api itu sendiri membakar mereka...
Extreme loneliness, tears, rage; all of these made us united as one.
Even if anything were to happen by chance, we said that we would not leave each other…
While saying that we would only resemble each other’s good side,
We made up our minds and ran off.
 "Kesendirian yang hebat, airmata, derita, semua itu membuat kita menjadi satu. Bahkan jika ada  beberapa hal yang terjadi di luar dugaan kita, kita berkata bahwa kita tak akan meninggalkan satu sama lain." Aku menangis. Entah untuk yang keberapa kalinya. Tapi, tangis ku kali ini berbeda. Aku tidak menangis karena aku kehilangan TVXQ secara utuh, aku menangis tidak karena aku harus mencintai mereka secara terpisah, sebagai JYJ dan TVXQ. Aku menangis karena membayangkan, tidak akan ada lagi Yunho yang akan menghibur Jaejoong. Tidak akan ada lagi 5 suara yang dulu berjanji untuk selalu bersama. Yang ada, hanya 3 suara sebagai JYJ. Lead vocal, top baritone, dan low baritone. Yang ada, hanya 2 suara sebagai TVXQ. Bass dan top tenor. Aku menangis untuk mereka. Aku menangis dalam posisiku sebagai manusia. Bukan sebagai Cassie atau siapapun.
Finally, one day, we achieved the best like how we had earnestly wished for.
We each took our handphones and contacted our family and friends.
That day was approaching,
From then on, everything started turning out well.
Selling tens of thousands of records and winning every award, we felt our results.
Even though tears flowed, it felt like they fell gently.
Because compared to any kind of sadness, we were happy.
Till the end, we do not give up and come running.
Strength greater than any other strength.
As expected, because we were one.
 "Walaupun airmata terus jatuh, airmata itu terasa bahagia. Karena dibandingkan dengan kesedihan, kita lebih bahagia. Sampai pada akhirnya, kita tidak menyerah dan terus berlari. KEKUATAN YANG LEBIH DARI SEGALA KEKUATAN. Karena, kita adalah satu." Aku speechlees. Aku tak tahu apa yang harus ku katakan. Di telinga dan di otakku, puluhan lagu TVXQ dan JYJ menghentak. Hatiku mengalunkan lagu mati. Aku tak tahu apa lagi yang harus ku pikirkan. Serasa ada sesuatu yang hilang jauh dalam hatiku. Aku tak tahu itu apa. Dulu, mereka bahagia. Dulu, mereka adalah satu. Dulu. Itu dulu. Past tense yang tidak mungkin terjadi lagi.
You who have already changed (I can’t always stay there.)
I will turn my back on you first (It wasn’t possible to just keep on crying.)
You, who are going further away from me gradually, I will just call your name. (Please fly me far away to that sky)
 "Kau telah berubah. Aku tidak bisa lagi tinggal disini. Aku akan berbalik dan terus menangis. Kau, menjauh dariku. Aku terus memanggil namamu. Tolong, terbangkan aku ke langit itu." Ku pikir, tahap ini mulai masuk saat ada konflik internal dalam TVXQ. Entah itu antara mereka dengan SM, atau memang antara member lainnya.
Running for a while,
Covered by a huge wall beyond imagination
The thought “Has it always been this dark” remained in my head for a while
 "Berlari untuk sementara. Ditutupi oleh dinding besar di luar imajinasi. Pertanyaan 'apa akan selalu segelap ini' berada di kepalaku untuk sementara." Kata 'my' disini ku pikir merujuk pada Jaejoong. Karena dia saat berada di TVXQ dengan saat di JYJ jauh berbeda. Sepertinya, dia mengalami penuaan dini. Dia yang selalu mudah tersenyum berubah menjadi dia yang berusaha untuk tersenyum. Aku ingin melakukan sesuatu, tapi apa...?
Such a thing happened once
Business expenses which were increasing, Debts which kept increasing
Something that I couldn’t handle on my own
 "Harga bisnis yang mulai meningkat. Hutang yang mulai menggunung. Sesuatu yang tidak bisa ku atasi sendiri." Mereka kesakitan saat media memberitakan berita simpang siur tentang TVXQ. Pada saat seperti ini, aku ingin berteriak. Kemana para Cassie..?!! Apa mereka mempercayai begitu saja berita yang beredar. Apa mereka hanya memikirkan diri sendiri saja tanpa memikirkan hati 5 orang yang terseok-seok mencari bantuan itu? Apa ini semacam simbiosis, sementara yang satu menguntungkan, dan yang lain mengabaikan..?
This is something our boss said to us in the past
If you need anything, just say it, since we will always be family.
Whatever you need, just say it
Those words gave me courage and I made a phone call to ask for a favour
Though I felt something strange, because he was someone I could rely on,
Because they were a family which would be together with us forever,
I gathered the courage to request the favour, but what I received was just a cold rejection.
Though I was very angry with his reply, I held it in and requested for the favour again.
He hung up.
I couldn’t stop the tears which flowed.
I was in a state of confusion over the thought that they weren’t the family that I had believed they were for that period.
When he needed us, we were family, When we needed him, we were strangers.
 "Manajer pernah berkata. Kalau kita membutuhkan sesuatu, kita hanya harus meminta padanya karena kita adalah keluarga. Maka, aku menelponnya. Tapi, aku merasakan sesuatu yang aneh karena dia adalah orang yang bisa ku andalkan. Karena kita adalah keluarga. Nyatanya, aku hanya menerima penolakan yang dingin. Walaupun aku sangat marah. Aku menelponnya lagi. Dia menutup teleponnya. Aku tidak bisa berhenti menangis. Aku bingung karena pikiran bahwa aku pernah mempercayainya sebagai keluargaku. SAAT DIA MEMBUTUHKAN KAMI, KAMI ADALAH KELUARGA. SAAT KAMI MEMBUTUHKANNYA, KAMI ADALAH ORANG ASING." Lalu, mengapa mereka tidak meminta bantuan pada kami, para Cassie..? Seharusnya mereka tahu, kamilah yang sebenarnya keluarga. Bukannya SM Entertaimen terkutuk itu. Aku ingin mengatakan ini pada mereka. Tapi, bagaimana caranya...???!!!
It felt that as time went by, more amazing things happened.
Hearing that we had finally created success overseas and achieved results which we never imagined we would,
I entered the office with light steps on our pay day.
We members looked at each other with excited gazes while facing each other.
We praised each other saying that we had worked hard.
But the accounts statement we received at that time recorded that we were at a deficit.
Thinking that I had seen wrongly, I tried verifying again,
Everything were expenses.
Damn, How could that huge amount have been solely used to cover the expenses?
What kind of expenses? Where did that huge sum of money fly to?
I couldn’t believe it at all so I requested that they show me the detailed statement of the accounts which I had never calculated before.
They said they understood and they would show it to me, but in the end, I never saw those pieces of paper and only worked.
As time went by, my curiosity grew.
The more we put our heads together to think about it, the more we got a headache.
Lastly, if I were to say just one more thing,
Those things which we did for the company,
Were they truly meant for the company?
Ok, Let’s just say that they were. We are kind and will overlook it.
For us and the company, who have been together for many years, we will forget it.
Even so, that wasn’t right. Those weren’t words you should be saying to us.
Did you really plan to disappoint us right till the very end?
From the calls I received, you talked behind the team member’s back. It was really hard to trust you.
It was exactly as what the seniors had said. Did you want to keep the people who make money for you?
He said the family which we talked about in the company would make things difficult for us if we were to leave to company.
Those words by that senior could not leave my head.
Though there is more that I want to say, when this song gets out,
There would be someone who would torment us. Thinking of this makes me frustrated and I don’t think I can continue.
 Intinya, TVXQ bingung kemana uang yang selama ini mereka berikan pada perusahaan. Mereka hanya menandatangani kontrak tanpa tahu jumlah uang yang harusnya dihitung. Rasa penasaran mereka terus bertambah. Tapi, semakin mereka memikirkannya, semakin mereka sakit kepala dan frustasi. Senior mereka mengatakan akan sangat sulit jika mereka meninggalkan perusahaan dan melupakan orang-orang yang membuat mereka terkenal. "Walaupun sangat banyak yang ingin ku katakan, saat lagu ini keluar. Akan selalu ada orang yang menyiksa kita. Berpikir seperti ini membuatku tidak bisa melanjutkannya lagi.
In any case, though it is tough, we are working hard to live well.
Despite someone tormenting us, we are working hard to really smile.
This is definitely not an effort which we made just for a product.
This is an effort made because as a human, on the day that I die, I do not want to have any regrets.
Yes, in the end it is JYJ.
 "Dalam beberapa waktu, kita bekerja keras hanya untuk hidup dan tersenyum. Ini bukanlah sesuatu yang kita buat untuk produk. Ini adalah kesempatan kita sebagai manusia. Pada hari saat ku mati, aku tidak ingin mempunyai penyesalan. YA, INILAH AKHIR DARI JYJ." Mungkin, mereka merasa bebas saat tidak harus menjadi TVXQ lagi. Mungkin, mereka memang bahagia. Mungkin, memang harus begini jalannya. Dan, tidak ada yang pasti di dunia ini. Aku hanya bisa berasumsi dan berspekulasi. Aku hanya menyampaikan pendapatku. Aku hanya ingin yang terbaik untuk mereka. Jika itu berarti harus berpisah dengan TVXQ, maka, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Apalah arti suaraku di tengah-tengah banyaknya Cassie yang lain..?
Yesterday and Today, though I thought for a whole day,
I am able to feel the difference between then and now at 25, my age. 
 Jaejoong tahun 2011 ini berumur 25 tahun. Maka, jelas bahwa lagu ini adalah ciptaannya.

Now I will put down my pen.
Even so, my heart is at ease.
Because I can feel the fans’ love…
I did it because I thought I would be able to empty the pile of burdens I had in my heart.
Though nothing is easy, I am at ease inside.
We are happy because we have a family which is you fans.
I am always thinking of you all…
I love you.
 "Aku akan meletakkan pulpen ku. Walaupun begitu, aku merasa ringan. Karena aku bisa merasakan cinta para fansku.." Ya Tuhan, Jaejoong oppa. Aku merasa... bahagia. Berarti, dia mencintai kami, para Cassie. Dia mencintaiku. Dia masih mengingat kami. Dia tidak berubah walaupun dia tidak sama lagi. Cintanya tetap ada. "Aku melakukan itu karena ku pikir aku bisa menghilangkan kekecewaan dalam hatiku. Walaupun tidak ada yang mudah, aku merasa bahagia. Aku bahagia karena mempunya keluarga, yaitu kalian. Aku selalu memikirkan kalian. Aku mencintai kalian." Lagu ini, dibuat Jaejoong tidak hanya untuk mengenang masa-masa gembira dengan Yunho dan Changmin. Tapi, dia juga membuat ini untuk kita. Para Cassie. Yang terus mencintainya. Yang terus percaya padanya. Kita memang tidak pernah bertemu dengannya. Tapi, kita merasakannya, jauh dalam hati kita. Kita mencintainya dengan cara yang tidak bisa dimengerti orang lain. Kita bertemu dengannya dalam dunia paralel berbentuk jaring laba-laba yang menghubungkan Jaejoong, Yoochun, Junsu, Yunho dan Changmin dengan semua Cassie di seluruh dunia.

So, will you be able to believe in us till the end?
Will you be able to say that you love us?
Since we will work hard till forever, will you be able to be at our side.
Since, to us, you are still here,
And to you, we are here.
 "Maka, bisakah kalian mempercayai kami sampai akhir?" Ya, kami bisa Oppa. Bahkan jika kamu menyuruh ku terjun ke Segitiga Bermuda sekarang juga, mungkin aku akan menurutinya. "Bisa kah kau mengatakan bahwa kalian mencintai kami..?" Saranghae, Oppa. Aishiteru. Wo Ai Ni. Aku Mencintaimu. "Sejak kami telah bekerja keras sampai selamanya, bisakah kalian tetap tinggal di samping kami.?" Selalu, Oppa. Aku rela menjadi apapun hanya untuk berada di sampingmu. Jaejoong memohon pada kita, Cassie. Dia butuh kekuatan, kekuatan kita. Dia tidak butuh agensi yang bisa membesarkan namanya lagi. Karena dia telah bebas. Dia bebas mengembangkan sayapnya tanpa ada gembok yang bisa menahan gerakannya. Maka, bersediakah kalian, para Cassie, untuk membantunya terbang sendiri....?

I promise, I will hang out everything and show it to you.
Yes, we are JYJ.
"Aku berjanji, akan melakukan apapun dan menunjukkannya padamu. YA, KAMI ADALAH JYJ." Ya, mereka adalah JYJ. Mereka adalah Junsu, Yoochun, dan Jaejoong. Mereka mungkin tidak akan menyanyikan Mirotic atau Survivor lagi. Jaejoong serta Yunho mungkin tidak akan menjadi eternal couple lagi. Tapi, lebih daripada itu. Mereka, tetap mereka. Yang akan menyanyikan apapun untuk kita. Mereka tetap mereka yang selalu tersenyum untuk kita. Maka, mengapa kita tidak bisa membuat mereka tersenyum bahagia..? Bukan senyum yang dipaksakan karena tuntutan karier. Hanya senyum bahagia. Karena, kita rindu mereka untuk tersenyum seperti itu....

“You have raised the castle walls and closed the door firmly too.
They say that love is not an imprisonment.
Love is releasing someone to be free.
I don’t even wish for such things.
We, made by you, are not even half of half of half of that,
And will forever be frogs in a well.”
(Excerpt from Musical Mozart)
 "Kau telah membangun dinding kastil dan menutup pintunya. Mereka mengatakan cinta itu bukanlah tahanan. Cinta itu berarti membebaskan. Aku tidak akan memohon apapun. Kami, dibuat untukmu..." Ya, cinta itu membebaskan. Membebaskan seseorang untuk bahagia walaupun kita kesakitan. Cinta itu bodoh. Tapi, apalah artinya menjadi bodoh untuk orang yang kita cintai..? Mereka, mencintai kita dengan kebodohan. Mereka rela menjadi tahanan di SM Entertaiment untuk membuat kita bahagia. Maka, aku, sebagai Cassie, dan sebagai manusia, sekarang membebaskan mereka. Untuk melakukan apa pun sesuai keinginan mereka. Aku akan membayar tahun-tahun dimana mereka tidak bisa melihat dunia dengan 2 mata terbuka. Aku membebaskan mereka. Aku mengikhlaskan mereka untuk memilih jalan mereka sendiri.
Tapi, ada satu ganjalan kecil. Aku juga ingin membebaskan 2 tahanan lain. Yunho dan Changmin. Mereka... juga terlihat kesakitan. Aku ingin mereka juga merasakan kebebasan. Tapi, aku tidak tahu bagaimana caranya. Mungkin, aku akan membahas fakta-fakta perang dingin antara JYJ dan TVXQ di postingan selanjutnya. Ciao...
Tolong di komen ya.. Thanks..

1 comments:

Lagu Untitled Song Part 1 itu sebenernya ditulis oleh Yoochun.. tapi yg mimin tulis itu bener, seharusnya cassie tetep mendukung mereka walaupun skrg mereka pisah.. aku sbg cassiopeia sejati mendukung db5k, tv2xq, jyj, ataupun karier solo mereka.. always keep the faith..!!

Post a Comment